GOTONG
ROYONG;
Budaya
Partisipasi Khas Indonesia
( Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten
banyuasin)
Gotong royong
merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong
berarti bekerja dan royong berarti bersama. Adapun sikap gotong royong
adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara
bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha
atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga
menurut batas kemampuannya masing-masing.
Berbicara
tentang gotong royong, beberapa orang kurang tertarik mengingat mereka
menganggap gotong royong adalah sebuah tradisi lama yang telah usang dan sulit untuk diterapkan pada masa kini karena
setiap orang memiliki kesibukan dengan urusannya sendiri, seperti pepatah
mengatakan “Waktu adalah Uang”. Jadi kalau setiap orang yang bekerja harus
memperoleh uang, sementara gotong royong tidak sedikitpun keuntungan materi
yang didapat. Oleh sebab itu gotong royong dianggap sulit untuk/tidak lagi
menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Anggapan tersebut
setidaknya berbanding terbalik dari kondisi masyarakat Desa Sungai Rengit
Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin yang masih menampilkan semangat
kegotong royongan. Bagi Masyarakat, pelaksanaan gotong royong begitu penting
dalam pelaksanaan pembangunan, apalagi saat ini masyarakat Desa Sungai Rengit
sedang melaksanakan pembangunan jalan rabat beton dan 2 unit jembatan yang
didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan.
Seperti
diketahui, Desa Sungai Rengit merupakan salah satu desa di Kecamatan Talang
Kelapa yang mendapat alokasi dana bantuan langsung masyarakat (BLM) PNPM
Mandiri Perdesaan tahun 2013 diperuntukkan bagi pembangunan jalan rabat beton
dan pembangunan jembatan. Alokasi dana masing-masing kegiatan tersebut yakni
untuk jalan rabat beton sebesar Rp. 161.999.500,- dan untuk 2 unit jembatan
sebesar Rp. 105.618.500,- Sarana tersebut (red Jalan dan Jembatan)
merupakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Terlebih lagi dengan jembatan sebagai sarana penghubungan satu lokasi dengan
lokasi lainnya yang didalamnya memuat kelancaran akses bagi keluar masuknya
hasil pertanian (sawit, karet, sayuran, dll), akses anak-anak ke sekolah, dan
akses bagi masyarakat pada umumnya.
Sebagai
program yang mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat, PNPM Mandiri
Perdesaan menekankan aspek penyadaran, peningkatan kapasitas dan pengorganisasian
masyarakat dalam pendekatannya. Semangat gotong royong yang ditampilkan oleh
masyarakat Desa Sungai Rengit merupakan cerminan dari bagaimana
pengorganisasian dan partisipasi masyarakat yang terbangun.
Menarik ketika
mengutip apa yang dikatakan oleh Pak Darso, salah satu masyarakat dese setempat
bahwa “gotong royong merupakan hal yang biasa kami lakukan dan ini dilakukan
atas dasar kepedulian terhadap wilayahnya”. Beliau lebih lanjut mengatakan,
bahwa masyarakat yang ada sekarang berasal dari Rt 1 dan Rt 2 yang khusus
membantu untuk pelaksanaan pengecoran jembatan, sedangkan untuk Rt 3 dan Rt 4
akan dikerahkan pada saat penimbunan nanti, cetusnya.
Melihat
proses pelaksanaan yang terjadi dilapangan, pelbagai elemen masyarakat yang
hadir mengambil perannya masing-masing. Ada yang membawa pasir dengan kereta
sorong dan membawanya ke lokasi pengadukan, beberapa orang membawa koral dan
semen untuk campuran cor. Ada pula yang mengambil bagian sebagai penyedia air,
dan tidak sedikit yang berbaris memanjang guna menyuplai adukan untuk
ditempatkan pada bagian yang akan di cor.
|
Saat
ini untuk sarana jalan rabat beton Dusun II telah selesai 100 % dan telah
dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sedangkan untuk jembatan yang berada di
Dusun IV Setia Harapan masih dalam tahap pengerjaan untuk penyelesaian.
DiTulit oleh Fasilitator Kecamatan
Talang Kelapa ( Fery
Kadarsyah & Desy Marfuah, ST) dan
Diedit Oleh
Fasilitator Kabupaten Banyuasin ( Nursiah, SP )