Minggu, 05 Januari 2014

GOTONG ROYONG; Budaya Partisipasi Khas Indonesia Kab.BANYUASIN



GOTONG ROYONG;
Budaya Partisipasi Khas Indonesia
( Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten banyuasin)

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong berarti bekerja dan royong berarti bersama. Adapun sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.


Berbicara tentang gotong royong, beberapa orang kurang tertarik mengingat mereka menganggap gotong royong adalah sebuah tradisi lama yang telah usang dan  sulit untuk diterapkan pada masa kini karena setiap orang memiliki kesibukan dengan urusannya sendiri, seperti pepatah mengatakan “Waktu adalah Uang”. Jadi kalau setiap orang yang bekerja harus memperoleh uang, sementara gotong royong tidak sedikitpun keuntungan materi yang didapat. Oleh sebab itu gotong royong dianggap sulit untuk/tidak lagi menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Anggapan tersebut setidaknya berbanding terbalik dari kondisi masyarakat Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin yang masih menampilkan semangat kegotong royongan. Bagi Masyarakat, pelaksanaan gotong royong begitu penting dalam pelaksanaan pembangunan, apalagi saat ini masyarakat Desa Sungai Rengit sedang melaksanakan pembangunan jalan rabat beton dan 2 unit jembatan yang didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan.

Seperti diketahui, Desa Sungai Rengit merupakan salah satu desa di Kecamatan Talang Kelapa yang mendapat alokasi dana bantuan langsung masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013 diperuntukkan bagi pembangunan jalan rabat beton dan pembangunan jembatan. Alokasi dana masing-masing kegiatan tersebut yakni untuk jalan rabat beton sebesar Rp. 161.999.500,- dan untuk 2 unit jembatan sebesar Rp. 105.618.500,- Sarana tersebut (red Jalan dan Jembatan) merupakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Terlebih lagi dengan jembatan sebagai sarana penghubungan satu lokasi dengan lokasi lainnya yang didalamnya memuat kelancaran akses bagi keluar masuknya hasil pertanian (sawit, karet, sayuran, dll), akses anak-anak ke sekolah, dan akses bagi masyarakat pada umumnya.

Sebagai program yang mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat, PNPM Mandiri Perdesaan menekankan aspek penyadaran, peningkatan kapasitas dan pengorganisasian masyarakat dalam pendekatannya. Semangat gotong royong yang ditampilkan oleh masyarakat Desa Sungai Rengit merupakan cerminan dari bagaimana pengorganisasian dan partisipasi masyarakat yang terbangun.

Menarik ketika mengutip apa yang dikatakan oleh Pak Darso, salah satu masyarakat dese setempat bahwa “gotong royong merupakan hal yang biasa kami lakukan dan ini dilakukan atas dasar kepedulian terhadap wilayahnya”. Beliau lebih lanjut mengatakan, bahwa masyarakat yang ada sekarang berasal dari Rt 1 dan Rt 2 yang khusus membantu untuk pelaksanaan pengecoran jembatan, sedangkan untuk Rt 3 dan Rt 4 akan dikerahkan pada saat penimbunan nanti, cetusnya.


Melihat proses pelaksanaan yang terjadi dilapangan, pelbagai elemen masyarakat yang hadir mengambil perannya masing-masing. Ada yang membawa pasir dengan kereta sorong dan membawanya ke lokasi pengadukan, beberapa orang membawa koral dan semen untuk campuran cor. Ada pula yang mengambil bagian sebagai penyedia air, dan tidak sedikit yang berbaris memanjang guna menyuplai adukan untuk ditempatkan pada bagian yang akan di cor.


Sertifikasi pekerjaan jalan rabat beton
 

Saat ini untuk sarana jalan rabat beton Dusun II telah selesai 100 % dan telah dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sedangkan untuk jembatan yang berada di Dusun IV Setia Harapan masih dalam tahap pengerjaan untuk penyelesaian.






“Masyarakat sangat bersyukur atas pembangunan jembatan ini yang didanai oleh PNPM Mandiri Perdesaan. Sudah lama kami mendambakan jembatan ini dapat dibangun, kata Bapak Muslim salah satu warna Desa Sungai Rengit. Lebih lanjut dikatakan oleh beliau, dengan adanya jembatan ini nanti, kami tidak lagi repot untuk mengganti bahan untuk kontruksi yang terbuat dari kayu serta menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat.

DiTulit oleh Fasilitator Kecamatan Talang Kelapa ( Fery Kadarsyah & Desy Marfuah, ST) dan
Diedit Oleh Fasilitator Kabupaten Banyuasin ( Nursiah, SP )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar